TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto mempertanyakan laporan dana kampanye tim Prabowo-Hatta yang besarannya sangat sedikit, karena dari fakta di lapangan, kampanye yang dilakukan Prabowo-Hatta selama ini dipastikan menghabiskan dana yang sangat besar.
Karenanya, Hasto mempertanyakan kejujuran tim kampanye Prabowo-Hatta mengenai besaran laporan dana kampanye tersebut yang dinilainya sangat janggal.
"Sungguh sangat aneh. Di tengah kampanye yang gencar, dan pemuatan iklan serta atribut kampanye yang luar biasa oleh tim Prabowo-Hatta, dana kampanye yang mereka laporkan hanya Rp 108 Miliar untuk periode 4 Juni sampai 6 Juli 2014. Saya sangsikan apakah mereka jujur dalam laporan dana kampanye itu," kata Hasto di Jakarta.
Menurut Hasto, pihaknya, yakni tim kampanye Jokowi-JK sejak awal sudah berkomitmen untuk mengedepankan transparansi.
Karenanya, kata Hasto, laporan dana kampanye yang mereka sampaikannya ke KPU, tidak ditutup-tutupi dan diberikan secara jujur. Besaran dana kampanye mereka, ujar Hasto, sebesar Rp 271 miliar.
"Dengan besaran dana itu, tim kami beranggapan telah memelopori transparansi keuangan dana kampanye capres. Dari segi laporan tertulis saja sudah terlihat janggal. Jika tim Jokowi-JK melaporkan dalam 1008 halaman, dimana siapa penyumbang dana tertulis sangat detail, sementara tim Prabowo-Hatta hanya melaporkannya dalam 10 halaman dengan dana Rp 108 miliar. Ini kan sangat aneh dan janggal. Karenanya wajar jika kami mempertanyakannya," ujar Hasto, yang juga menjabat sebagai Wasekjen DPP PDIP.
Hasto menuturkan kini publik sudah mengetahui bahwa, andaikan para akuntan publik pro demokrasi yang jujur dan adil bersatu dan melakukan audit pengeluaran faktual dari masing-masing tim kampanye, maka dipastikan banyak kejanggalan dan pertanyaan yang akan ditujukan kepada tim kampanye Prabowo-Hatta.
"Mengapa nilainya begitu sedikit? Dan mengapa sepertinya banyak yang disembunyikan? Siapa penyumbang sebenarnya? Itu pasti menjadi pertanyaan ke pihak mereka," katanya.
Menurut Hasto dalam laporan dana kampanye Prabowo-Hatta, diketahui bahwa 11 penyumbang terbesar, semuanya terkait dengan perusahaan milik Hasyim dan Prabowo.
"Lalu bagaimana dengan iklan masif yang ditunjukkan oleh Group Bakrie dan Hary Tanoe, yang kini nilai saham perusahaan mereka jatuh, karena dari berbagai hitung cepat diketahui bahwa pasangan Prabowo-Hatta kalah dari Jokowi-JK?," kata Hasto.
Karenanya, tambah Hasto, saat ini sudah saatnya seluruh akuntan publik pengawal demokrasi rakyat untuk bersatu dan melakukan investigasi serta audit atas ketidakbenaran dana kampanye tim Prabowo-Hatta.
"Laporan dana kampanye Prabowo-Hatta menunjukkan bahwa sektor strategis ekonomi Indonesia, nantinya bisa dikuasai oleh group bisnis mereka guna mengembalikan sumbangan dana atau investasi politik yang mereka berikan ke Prabowo-Hatta di Pilpres ini. Namun untunglah, rakyat memilih Jokowi yang tidak tersandera oleh pemilik modal besar," kata Hasto.(Budi Sam Law Malau)
No comments:
Post a Comment