Simpang Ampe (Antara) - Hasil hitung cepat (quick count) Pemilu Presiden 9 Juli yang dilakukan sejumlah lembaga survei dan ditayangkan televisi, telah membingungkan masyarakat di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.
"Membingungkan, kita jadi heran kenapa ini bisa terjadi dan baru kali ini kandidat merasa menang lebih awal,"kata salah seorang warga Simpang Ampek, Budi, Sabtu.Menurutnya, perolehan suara yang dikeluarkan beberapa lembaga survei di televisi berbeda-beda dan tidak ada yang sama, sehingga membuat warga bertanya-tanya.
Apalagi, katanya, kedua tim pemenangan capres-cawapres saling klaim menang bahkan ada yang sudah menggelar syukuran.
"Bahkan di masing-masing televisi juga hasil hitung cepat berbeda. Ini jelas membingungkan kita sebagai warga,"katanya.
Katua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pasaman Barat, Syafrinaldi mengatakan warga Pasaman Barat sering bertanya kepadanya siapa yang menang.
"Kita tidak bisa memberikan jawaban karena tahapan penghitung suara belum sampai ke KPU kabupaten apalagi secara nasional,"katanya.
Ia menyarankan kepada masing-masing tim sukses dan masyarakat agar bersabar menunggu hasil rekapitulasi di KPU pada 22 Juli.
Sebab, menurutnya, perolehan suara yang dikeluarkan lembaga survei itu bukan hasil suara resmi atau yang sah.
"Masyarakat harus mengetahuinya secara jelas, penghitungan perolehan suara yang diakui adalah yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU),"jelasnya.
Penghitungan perolehan suara dengan sistem rekapitulasi secara manual yang dilakukan KPU sesuai ketentuan Peraturan KPU Nomor 21 Tahun 2014 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara.(gf)
No comments:
Post a Comment