Wednesday, May 2, 2018

Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada (Gie, 1966)


Berita Penting!

Ternyata tidak hanya tahu bulat saja yang dibuat dadakan! Pendakian pun bisa juga seperti tahu bulat. Dadakan! Kalau saja ada kata yang lebih dadakan daripada dadakan itu sendiri, akan gue pakai kata itu untuk menjelaskan cerita ini.

Berikut percakapan whatsapp dua pendaki jomblo terbaik tahun 2017,
Kamis, tiga Mei dua ribu delapan belas, jam sepuluh pagi,

Gue : Fen, Pangrango gimana nih. Belum tercapai.
Fendi : Kapan? Minggu ini? Derr lahh
Gue : Sip, berangkat!

Sesingkat itu,
Padahal dua minggu sebelum percakapan itu, gue dan Fendi serta sembilan teman yang lain baru saja melakukan pendakian Gunung Gede-Pangrango via Gunung Putri lintas Cibodas. Sayang, karena hari Senin harus ngantor, pendakian ke Pangrango saat itu tidak kami lakukan.

Percakapan itu sebenanya hanya iseng gue saja. Surprise, Fendi mengiyakan. dan Jumat malam ini, empat Mei dua ribu delapan belas, kami berdua berangkat menuju Cibodas. Tujuan kami tidak lain adalah puncak Pangrango. Lembah Kasih Mandalawangi. Bunga Edelweiss. Kesunyian dan udara dingin. Semoga pendakian ini bernilai ibadah  dan lindungan Allah selalu menyertai kami. Aamiin.
..........................................

Gede-Pangrango merupakan salah satu gunung yang gue senangi untuk dikunjungi. Pertama kali ke sana akhir Desember dua ribu empat belas bersama teman terbaik Onion kids. Saat itu ke puncak Gede via Cibodas. Untuk kali kedua ke Gede-Pangrango adalah dua minggu lalu, lagi-lagi ke puncak Gede hanya berbeda jalur pendakian. Saat itu melalui Gunung Putri. Dan Alun-alun Surya Kencana mengejutkan gue akan keindahan dan kemegahannya. MasyaAllah.


Pintu masuk Gede-Pangrango via Putri (April, 2018)