GUDANG PUISI 2014
Bangku reyot yang telah lapuk
Semak belukar bergelayut riang
Menjalar diseluruh pekarangan tubuhku
Hingga tiada yang ingin menyapaku
Rintihan suara tangis yang telah lama membisu
Seakan sembuh luka yang telah tergores
Tapi lagi kau ukirkan duri di dalam hatiku
Sakit, semuanya sakit
Terus harapan palsu yang kau berikan
Aku bukan burung mainan, yang bisa diterbangkan lalu dijatuhkan
Aku merindukanmu sebagai mutiara-mutiara langit
yang mewarnai hamparan karpet biru
Inilah aku yang terus selalu menanti
Tak kuhiraukan burung-burung yang mendekatiku
Karena aku percaya
Tidak ada penantian yang sia-sia
Derita Penantian – oleh Miftachul Jannah
Sidoarjo
No comments:
Post a Comment